Selasa, 03 Maret 2009

Pendahuluan Kuliah Filsafat Pendidikan Matematika


Filsafat yang kita pelajari terbagi menjadi 2 macam, yaitu filsafat pertama dan filsafat kedua. Filsafat pertama maksudnya adalah filsafat yang berdasar bukti-bukti primer, sedangkan filsafat kedua merupakan filsafat untuk memahami apa yang ada dibalik ucapan seseorang, tulisan seseorang dan juga apa yang dipikirkan oleh seseorang.

Ruang lingkup filsafat ada 3 macam, yaitu:
1. Area Hakekat
Pertanyaan dalam area hakekat adalah apakah hakekat dari sesuatu? Area hakekat mencakup apapun, siapapun, dimanapun. Maksudnya adalah segala sesuatu pasti ada hakekatnya. Misalnya ada seseorang bertanya mengenai hakekat sesuatu, hakekat ini dapat ditanyakan untuk jenis benda apapun, manusia seperti apapun dan mereka juga bisa bertanya dimanapun.
Tidak ada satu halpun di dunia ini yang tidak terkena area hakekat, kecuali kata “adalah”, karena tidak ada seorang pun yang mampu menterjemahkan atau menggambarkan adalah itu seperti apa.
2. Area Metoda
3. Area Manfaat
Manfaat adalah nama lain dari ‘Aksiologi’. aksiologi terdiri dari etik dan estetik. Etik mencakup benar dan salahnya, sedangkan estetik mencakup baik dan buruknya.

Perbedaan filsafat dengan ilmu lainnya adalah kalau Filsafat jelas awalnya, tidak jelas pada akhirnya, sedangkan Ilmu lain tidak jelas awalnya, namun jelas akhirnya.

Dalam kajian filsafat, Pertanyaan adalah awal dari berfilsafat, jadi orang yang belum memikirkan atau membuat pertanyaan dalam filsafat berarti orang tersebut belum berfilsafat.
maka dari itu, seringlah bertanya....

Bagian yang penting dalam filsafat adalah objeknya, karena berfilsafat berarti melakukan sesuatu, kemudian dalam melakukan sesuatu pasti ada objeknya. Objek filsafat yaitu segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada. Objek filsafat ini bersifat intensif (dalam sedalam-dalamnya) dan ekstensif (luas seluas-luasnya). Sifat-sifat ini hanya berlaku di dunia.

Dalam konteks filsafat kita adalah sakit, karena kita manusia sering lupa akan janji, tidak mengerjakan tugas, lupa menghadiri suatu pertemuan, tidak memenuhi undangan, dan terkadang lupa menjalankan amanah dari orang lain. Penyakit dalam konteks filsafat bisa dikurangi dengan adanya terapi. Pada saat kita sakit, berarti kita tidak sadar ruang dan waktu.

Dalam filsafat ada istilah kata-kata yang sehat dan kata-kata yang sakit. Kata-kata yang sakit adalah kata-kata yang mempunyai dua makna atau lebih, sehingga sering membuat bingung. Kata-kata sakit juga bisa diartikan sebagai kata-kata di luar kebiasaan. Sedangkan kata-kata sehat adalah kata-kata selain kata-kata yang di luar kebiasaan.

Filsafat bisa bersifat lembut dan menembus ke semua segi. Beberapa pendapat mengenai filsafat:
1. Filsafat adalah olah pikir.
2. Filsafat adalah diri kita sendiri.
3. Filsafat adalah perbuatan.

Mengklaim secara sepihak merupakan dosa besar dalam filsafat. Dalam filsafat duduk dan diam pun dapat menimbulkan dosa.Menurut Aristoteles, accident merupakan jatuhnya suatu sifat kepada sifat lain. Contohnya adalah seseorang yang sedang duduk di sebuah kursi, dalam hal ini sifat si orang tadi jatuh kepada kursi yang didudukinya.

Kita bisa berhubungan dengan Tuhan melalui perasaan kita, jika kita hanya menggunakan pikiran saja maka kita akan sulit untuk berhubungan dengan Tuhan kita.

Manusia bersifat terbatas, hal ini dikarenakan manusia tidak dapat memenuhi semua janji, manusia tidak akan mampu melakukan semua yang dia tulis, manusia hanya berpikir terbatas. Namun keterbatasan itu merupakan ilmu. Ilmu dapat diperoleh jika kita sadar, sadar ruang dan waktu.
1. Kesadaran Ruang
Memahami ruang itu sulit. Dengan kesadaran yang maksimum saja seseorang belum tentu bisa mamahami ruang. Ruang itu sendiri adalah sesuatu yang ditaruhkan sesuatu, diriku, dirimu, kita semua adalah ruang. “Tiadalah sebenar-benarnya aku, tanpa ruang”. Kesadaran tentang ruang ditandai dengan adanya kata depan di- .
Ciri-ciri mengenal ruang adalah telah mengenal sifat-sifat yang ada dalam ruang.
2. Kesadaran Waktu
Aku tidak dapat memahami diriku tanpa tahu kapan…
Sebenar-benarnya hidup adalah kapan…
Kapan adalah hidup kita…

Rene Deskartes mengatakan bahwa “aku adalah pikiranku”. Kalau tidak berpikir, bagaimana seseorang menyadari akan dirinya.
Hidup adalah menterjemahkan dan diterjemahkan.
Kita akan diterjemahkan oleh orang lain, dan orang lain akan menterjemahkan kita.
Mitos adalah apa yang kita anggap benar tanpa mengetahui terlebih dahulu asal-usulnya. Dalam berfilsafat, mitos adalah musuh terbesar.
Orang yang belum berfilsafat diibaratkan seperti batu-batu besar.






By: Marhani Agestina
Nim: 06301244056

1 komentar:

  1. Ass. Marhani, saya agak khawatir dengan tulisanmu yang terakhir. Mudah-mudahan tidak plagiat, ya?

    BalasHapus