Kamis, 18 Juni 2009

Elegi Guru Memperbincangkan Pembelajaran Matematika

Guru 1:
Wahai guru 2, mengapa engkau termenung seperti itu?

Guru 2:
Wahai guru 1, apakah engkau pernah berpikir tentang bagaimana sebenarnya perasaan siswa-siswa kita selama mengikuti pembelajaran? Apakah engkau pernah menanyakan kepada mereka secara langsung?

Guru 1:
Wahai guru 2, aku belum pernah memikirkan tentang hal itu, apalagi bertanya kepada siswaku tentang hal itu.

Guru 2:
Wah bagaimana ini? Saya jadi merasa bersalah kepada mereka.

Guru 1:
Iya ya,, bagaimana kalau setelah ini kita bertanya tentang pendapat siswa mengenai hal itu.

Guru 2:
Baiklah guru 1, saya masuk kelas dulu.

Guru 1:
Baiklah guru 2, saya juga harus masuk kelas.

Guru 1 masuk kelas A dan guru 2 masuk kelas B

Di kelas A

Guru 1:
Wahai siswaku, sebenarnya bagaimanakah pendapat kalian tentang pembelajaran matematika?

Siswa 1:
Pembelajaran matematika yang monoton tanpa ada variasi membuat saya bosan.

Siswa 2:
Pembelajaran matematika itu lebih banyak guru yang menerangkan, siswa jarang diikutsertakan.

Siswa 3:
Pada pembelajaran matematika, kami hanya disuapi rumus, tanpa mengetahui darimana rumus itu.

Siswa 4:
Pembelajaran matematika tanpa alat peraga akan kurang menarik.

Siswa 5:
Pembelajaran matematika yang disertai dengan paksaan dari guru akan sangat tidak menyenangkan.

Siswa 6:
Kebanyakan dari kami sudah beranggapan bahwa matematika itu sulit, sehingga kami tidak semangat mengikuti pembelajaran.

Siswa 7:
Mitos bahwa matematika itu menakutkan sulit untuk dihilangkan, sehingga kami kesulitan untuk mengikuti pembelajaran.

Siswa 8:
Kami sebagai siswa menginginkan pembelajaran yang menyenangkan.

Guru 1:
Kalau begitu, menurut kalian seperti apa pembelajaran yang menyenangkan itu?

Siswa 1:
Pembelajaran matematika yang menyenangkan itu pembelajaran yang selalu bervariasi, mulai variasi dari metode mengajar, variasi dari media yang dipakai maupun variasi gaya guru ketika mengajar. Pokoknya, pembelajaran yang tidak monoton.

Siswa 2:
Pembelajaran matematika yang menyenangkan misalnya dalam pembelajaran ada kuis, sehingga siswa selalu diikutsertakan, siswa juga aktif dalam pembelajaran, tidak hanya mendengarkan guru berbicara.

Siswa 3:
Pembelajaran yang menyenangkan itu adalah apabila kami sebagai siswa diajak untuk menemukan rumus, misalnya saja dengan cara guru memberi kami LKS untuk diisi.

Siswa 4:
Pembelajaran matematika akan lebih menyenangkan apabila ada alat peraganya, karena tidak semua materi mudah dipahami,, apabila ada alat peraga kami akan lebih tertarik untuk mempelajari materi itu dan akan lebih mudah memahaminya.

Siswa 5:
Pembelajaran matematika akan lebih menyenangkan apabila guru tidak memaksa kami untuk ini dan itu, berilah kami kebebasan untuk belajar dari hati.

Siswa 6 dan siswa 7:
Pembelajaran matematika yang menyenangkan itu pembelajaran yang bisa menghilangkan rasa takut kami terhadap matematika dan bisa membuat kami senang mempelajarinya.

Guru 1:
Wahai siswaku, terimakasih karena kalian telah mengutarakan pendapat kalian.

Di kelas B

Guru 2:
Wahai siswaku, sebenarnya bagaimanakah pendapat kalian tentang pembelajaran matematika?

Siswa 1:
Pembelajaran matematika yang monoton tanpa ada variasi membuat saya bosan.

Siswa 2:
Pembelajaran matematika itu lebih banyak guru yang menerangkan, siswa jarang diikutsertakan.

Siswa 3:
Pada pembelajaran matematika, kami hanya disuapi rumus, tanpa mengetahui darimana rumus itu.

Siswa 4:
Pembelajaran matematika tanpa alat peraga akan kurang menarik.

Siswa 5:
Pembelajaran matematika yang disertai dengan paksaan dari guru akan sangat tidak menyenangkan.

Siswa 6:
Kebanyakan dari kami sudah beranggapan bahwa matematika itu sulit, sehingga kami tidak semangat mengikuti pembelajaran.

Siswa 7:
Mitos bahwa matematika itu menakutkan sulit untuk dihilangkan, sehingga kami kesulitan untuk mengikuti pembelajaran.

Siswa 8:
Kami sebagai siswa menginginkan pembelajaran yang menyenangkan.

Guru 2:
Kalau begitu, menurut kalian seperti apa pembelajaran yang menyenangkan itu?

Siswa 1:
Pembelajaran matematika yang menyenangkan itu pembelajaran yang selalu bervariasi, mulai variasi dari metode mengajar, variasi dari media yang dipakai maupun variasi gaya guru ketika mengajar. Pokoknya, pembelajaran yang tidak monoton.

Siswa 2:
Pembelajaran matematika yang menyenangkan misalnya dalam pembelajaran ada kuis, sehingga siswa selalu diikutsertakan, siswa juga aktif dalam pembelajaran, tidak hanya mendengarkan guru berbicara.

Siswa 3:
Pembelajaran yang menyenangkan itu adalah apabila kami sebagai siswa diajak untuk menemukan rumus, misalnya saja dengan cara guru memberi kami LKS untuk diisi.

Siswa 4:
Pembelajaran matematika akan lebih menyenangkan apabila ada alat peraganya, karena tidak semua materi mudah dipahami,, apabila ada alat peraga kami akan lebih tertarik untuk mempelajari materi itu dan akan lebih mudah memahaminya.

Siswa 5:
Pembelajaran matematika akan lebih menyenangkan apabila guru tidak memaksa kami untuk ini dan itu, berilah kami kebebasan untuk belajar dari hati.

Siswa 6 dan siswa 7:
Pembelajaran matematika yang menyenangkan itu pembelajaran yang bisa menghilangkan rasa takut kami terhadap matematika dan bisa membuat kami senang mempelajarinya.

Guru 2:
Wahai siswaku terimakasih karena kalian telah mengutarakan pendapat kalian.

Guru 1 dan guru 2 bertemu memperbincangkan pendapat siswa-siswa mereka tentang pembelajaran matematika…

Guru 1:
Wahai guru 2, saya sudah menanyakan kepada siswa saya, mereka menginginkan pembelajaran yang menyenangkan.

Guru 2:
Saya juga telah menanyakan kepada siswa saya, mereka juga menginginkan hal yang sama dengan siswamu.

Guru 1:
Apa yang mereka katakan?

Guru 2:
Mereka mengatakan bahwa pembelajaran yang menyenangkan itu adalah pembelajaran yang selalu bervariasi, pembelajaran yang tidak monoton, siswa selalu diikutsertakan dalam pembelajaran, siswa diajak untuk menemukan rumus, dalam pembelajaran ada alat peraganya, pembelajaran itu bisa menghilangkan rasa takut siswa terhadap matematika dan bisa membuat siswa senang mempelajarinya. Wahai guru 1, bagaimana dengan siswamu?

Guru 1:
Wah, wah, wah,, siswaku juga mengatakan hal yang sama dengan siswamu… berarti mereka sudah menginginkan hal itu sejak lama, namun kita sebagai guru belum terlalu memahami mereka, sehingga beginilah jadinya.

Guru 2:
Wahai guru 1, mulai sekarang saya akan merubah gaya belajar di kelas, agar mereka tidak jenuh dan bisa lebih senang dengan matematika.

Guru 1:
Saya setuju,, saya juga akan melakukan hal yang sama. Saya akan membuat pembelajaran yang menyenangkan.

Guru 2:
Tapi bagaimana caranya ya???

Guru 1:
Caranya yaitu kita sebagai guru harus bisa menyampaikan materi dengan cara yang menyenangkan, atau mungkin cara yang asyik, agar siswa kita juga asyik balajar matematika.

Guru 2:
Benar juga ya,, kalau begitu saya juga akan menambahkan alat peraga untuk beberapa materi yang sekiranya memerlukan alat peraga agar siswa lebih senang dan tidak takut lagi pada pelajaran matematika. Tapi alat peraga di sekolah kita kan maih sangat minim. Lalu bagaimana ya??

Guru 1:
Wahai guru 2, alat peraga itu tidak harus yang mahal, tidak harus yang bagus, yang penting dengan alat peraga itu mempermudah penyampaian materi. Batang lidi atau korek pun dapat dijadikan alat peraga.

Guru 2:
Benar juga ya, wahai guru 1, terimakasih ya,, sekarang selamat melanjutkan aktivitas.

Guru 1:
Senang dapat membantu,, selamat melanjutkan aktivitas juga.